jump to navigation

Indonesia = Atlantis November 5, 2010

Posted by muhammadhafis in English, Unik.
Tags: , , , ,
add a comment

Plato (427 – 347 SM) menyatakan bahwa puluhan ribu tahun lalu terjadi berbagai letusan gunung berapi secara serentak, menimbulkan gempa, pencairan es, dan banjir. Peristiwa itu mengakibatkan sebagian permukaan bumi tenggelam. Bagian itulah yang disebutnya benua yang hilang atau Atlantis.

Plato (427-347 BC) stated that tens of thousands of years ago there was a variety of volcanic eruptions simultaneously, causing earthquakes, melting ice, and flooding. The incident resulted partly submerged the earth’s surface. That part is called the lost continent or Atlantis.

Penelitian mutakhir yang dilakukan oleh Aryso Santos, menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang disebut Indonesia. Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun, ia menghasilkan buku Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Recent research conducted by Aryso Santos, asserted that Atlantis was the region now called Indonesia. After doing research for 30 years, he produced a book Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Santos displays the 33 comparisons, such as area, climate, natural resources, volcanoes, and farming methods, which ultimately concluded that Atlantis is Indonesia. The wetland system typical of Indonesia, he argues, is the form adopted by the Borobudur Temple, Pyramids in Egypt, and ancient buildings Aztecs in Mexico.

Bukan kebetulan ketika Indonesia pada tahun 1958, atas gagasan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja melalui UU no. 4 Perpu tahun 1960, mencetuskan Deklarasi Djoeanda. Isinya menyatakan bahwa negara Indonesia dengan perairan pedalamannya merupakan kesatuan wilayah nusantara. Fakta itu kemudian diakui oleh Konvensi Hukum Laut Internasional 1982. Merujuk penelitian Santos, pada masa puluhan ribu tahun yang lalu wilayah negara Indonesia merupakan suatu benua yang menyatu. Tidak terpecah-pecah dalam puluhan ribu pulau seperti halnya sekarang.
It’s no coincidence when Indonesia in 1958, the idea of Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja through Law no. 4 Exemption Law in 1960, sparking Djoeanda Declaration. The contents stated that the Indonesian state with interior waters are territorial unity of the archipelago. The fact was later recognized by the International Convention on the Law of the Sea 1982. Referring to the study Santos, in the tens of thousands of years ago the territory of Indonesia is a unified continent. Not fragmented in tens of thousands of islands as well as now.
Santos menetapkan bahwa pada masa lalu itu Atlantis merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Santos provides that in the past that Atlantis was a continent that stretches from southern India, Sri Lanka, Sumatra, Java, Kalimantan, continue eastward to Indonesia (now) as its center. In the region there are dozens of active volcanoes and surrounded by oceans that blends named Orientale, consisting of the Indian Ocean and Pacific Ocean.

Teori Plato menerangkan bahwa Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.

Plato’s theory explains that the lost continent of Atlantis is due to the eruption of a volcano erupting simultaneously. At that time most of the world is still covered by ice sheets (Pleistocene era). With the eruption of the volcano decades together, mostly located in the Indonesian region (first), then tenggelamlah partially continent and is covered by water from the melting ice. Among the eruption of Mount Meru in South India, and Mount Semeru / Sumeru / Mahameru in East Java. Then the volcanic eruption in Sumatra which formed Lake Toba with Somasir island, which is the top of the mountain that erupted at the time. The most powerful eruption in the future is Mount Krakatau (Krakatoa), which breaks part of Sumatra and Java and others and formed a plateau Sunda strait.

Atlantis berasal dari bahasa Sanskrit Atala, yang berarti surga atau menara peninjauan (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanyol). Plato menegaskan bahwa wilayah Atlantis pada saat itu merupakan pusat dari peradaban dunia dalam bentuk budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, dan lain-lainnya. Plato menetapkan bahwa letak Atlantis itu di Samudera Atlantik sekarang. Pada masanya, ia bersikukuh bahwa bumi ini datar dan dikelilingi oleh satu samudera (ocean) secara menyeluruh.

Atlantis comes from the Sanskrit Atala, which means heaven or observation tower (watch tower), Atalaia (Potugis), Atalaya (Spanish). Plato affirms that area at the time Atlantis was the center of world civilization in the form of culture, natural resources, science / technology, and others. Plato states that the location of Atlantis in the Atlantic Ocean now. In his time, he insisted that the earth is flat and surrounded by an ocean (ocean) as a whole.

Ocean berasal dari kata Sanskrit ashayana yang berarti mengelilingi secara menyeluruh. Pendapat itu kemudian ditentang oleh ahli-ahli di kemudian hari seperti Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, dan Stephen Hawking.

Ocean comes from the Sanskrit word meaning ashayana surrounds thoroughly. The opinion was later challenged by experts in the future such as Copernicus, Galilei-Galileo, Einstein, and Stephen Hawking.

Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.

Santos differs with Plato about the location of Atlantis. Brazilian scientists have argued, that at the time of the eruption of the volcano, causing the ice to melt and flow into the ocean so that the extent of increase. Water and mud derived from volcanic ash and the burden on the ocean bottom, resulting in tremendous pressure on the earth’s crust at the bottom of the ocean, especially on the coast of the continent. This pressure resulted in an earthquake. This earthquake was strengthened further by the mountains in a row that erupted later and cause a devastating tsunami waves. Santos called Heinrich Events.

Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”

In an effort to express an opinion based on the history of the world, it seems an oversight that Plato has made two, one on the shape / position of the earth which he said flatly. Secondly, regarding the location of the continent of Atlantis which he said was in the Atlantic Ocean which is opposed by Santos. United States military research in the Atlantic region proved unable to find traces of that lost continent. Therefore it is not arbitrary is proverb that says, “Amicus Plato, sed magical Amica veritas.” Meaning, “I am pleased to Plato, but I prefer the truth.”

Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.

However, there are circumstances present that between Plato and Santos agreed. Namely first, that the location of the sunken continent of Atlantis and by Santos was confirmed as the territory of the Republic of Indonesia. Second, the number or length of the chain of volcanoes in Indonesia. Among them is the Kerinci, Gutters, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Most of the mountain has been or is being active again.

Ketiga, soal semburan lumpur akibat letusan gunung berapi yang abunya tercampur air laut menjadi lumpur. Endapan lumpur di laut ini kemudian meresap ke dalam tanah di daratan. Lumpur panas ini tercampur dengan gas-gas alam yang merupakan impossible barrier of mud (hambatan lumpur yang tidak bisa dilalui), atau in navigable (tidak dapat dilalui), tidak bisa ditembus atau dimasuki. Dalam kasus di Sidoarjo, pernah dilakukan remote sensing, penginderaan jauh, yang menunjukkan adanya sistim kanalisasi di wilayah tersebut. Ada kemungkinan kanalisasi itu bekas penyaluran semburan lumpur panas dari masa yang lampau.

Third, the mudflow problem due to volcanic eruptions that his ashes mixed with sea water into the mud. Silt in the ocean is then absorbed into the ground on the mainland. Hot mud is mixed with natural gas which is impossible barrier of mud (mud obstacle that can not pass), or in navigable (not passable), can not be penetrated or penetrated. In the case in Sidoarjo, never done remote sensing, remote sensing, which indicates the existence of canalization system in the region. There is a possibility that the former distribution canalization hot mud flow from the past.

Bahwa Indonesia adalah wilayah yang dianggap sebagai ahli waris Atlantis, tentu harus membuat kita bersyukur. Membuat kita tidak rendah diri di dalam pergaulan internasional, sebab Atlantis pada masanya ialah pusat peradaban dunia. Namun sebagai wilayah yang rawan bencana, sebagaimana telah dialami oleh Atlantis itu, sudah saatnya kita belajar dari sejarah dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir untuk dapat mengatasinya.

That Indonesia is the region which is considered as the heir of Atlantis, of course should make us grateful. Make us not lower ourselves in the international relationship, because in his time Atlantis was the center of world civilization. But as a disaster-prone areas, as has been experienced by Atlantis, it’s time we learn from history and take advantage of the development of modern science to be able to cope.


10 Pencapaian Teknologi dan Sains Tertinggi Oktober 3, 2010

Posted by muhammadhafis in IPU, Unik.
Tags: , ,
add a comment
Sebagaimana kita tahu kk, ilmu pengetahuan telah berkembang pesat dalam beberapa waktu terakhir. Dan karena ada saja hal yang masih menjadi misteri dan menarik perhatian kita, manusia terus berinovasi didalamnya. Daftar ini menjelaskan pencapaian teknologi yang mungkin saja terwujud dalam waktu dekat:

10. Komputer berbasis DNA

DNA adalah substansi yang digunakan organisme hidup untukmenyimpan informasi, dan yang membuatnya unik adalah efisiensinya yang sangat tinggi dalm penyimpanan di ruang yang terbatas. Satu miligram DNA saja diperkirakan dapat menampung seluruh materi-materi tercetak di seluruh dunia. Tapi, ini semua masih berupa wacana umum, dan prototip seperti MAYA-II cuma bisa menunjukkan konsepnya saja. Namun kalau ini terwujud, komputer diperkirakan dapat menyimpan informasi dalam jumlah yang jauh lebih besar daripada sekarang. Mungkin saja di masa depan iPod kita bisa menyimpan beribu-ribu film HD, yang sekarang saja besarnya bergiga-giga.

9. Koloni manusia di bulan

Wacana tentang hal ini sebenarnya sudah lama, dan sangat mungkin diwujudkan. Namun dengan alasan teknis dan ekonomis, selalu tertunda. Rencananya, NASA akan mewujudkannya pada 2024, Eropa pada 2025, dan Jepang serta India pada 2030. Kendalanya adalah dana, banyak pihak berpendapat ini hanya buang-buang uang saja.

8. Transplantasi kepala

Yang satu ini sangat kontroversial. Konsepnya adalah mencangkok kepala pasien dengan badan dari donor, sampai darah bisa tersirkulasi kembali. Secara teoritis, segala penyakit di badan yang dimiliki si pasien akan hilang, karena badannya baru. Kendalanya adalah pada pembaharuan dan koordinasi pada sistem tulang belakang, yang jika diabaikan, akan menjadikan pasien lumpuh. Percobaan ini sudah pernah sukses pada organisme hidup lainnya, misalnya tikus dan marmut. Ide gilanya, kalalu digabungkan dengan konsep kloning, seseorang bisa membunuh kloningnya sendiri hanya untuk melakukan prosedur tersebut.

7. Energi bersih

Sebenarnya teknologinya sudah ada, dan sudah umum kita dengar, seperti angin, gelombang, sel surya dll. Yang kita tunggu adalah penerapannya, dimana hal itu terhalang oleh kebijakan politis negara-negara produsen dan pengguna energi tak terbarukan, serta industri dan korporasi besar yang berbasis bahan bakar fosil.

6. Penyembuhan kanker

Kanker mempunyai banyak jenis, dan banyak diantaranya belum mempunyai obat. Banyak perbedaan tipe-tipe kanker, yang membuat penelitian untuk pengobatannya masih memakan waktu. Masalah ini serius, dan usaha seperti penelitian obat, bahan kimia, penelitian sel batang embrionik, virus yang dimodifikasi secara genetis, dan bahkan penggunaan arsenik, telah direncanakan sebagai bagian prosedur penyembuhan.


5. Misi manusia ke Mars

Rencana ini sebenarnya juga sudah diwacanakan sejak lama. Dan apabila tercapai, akan menjadi pencapaian besar manusia dalam studi angkasa luar. Prosedurnya kurang lebih sama dengan Bulan, namun lebih sulit. Jarak yang ditembpuh ratusan kali lebih jauh, dan atmosfir yang ada disana juga perlu diperhitungkan. NASA sendiri merencanakan hal ini tercapai pada tahun 2030.


4. Elevator angkasa luar

Ada yang pernah nonton Gundam OO? Konsepnya kira-kira mirip. Pembangunannya tidak sesulit yang dikira, karena titik sentral massa struktur ini ada di orbit bumi kk. Dan rencananya jalur ini disambungkan dengan stasiun luar angkasa yang berada di orbit geostasioner. Perjalanan keluar angkasa akan lebih efisien dengan ini, tidak perlu dorongan propulsi berbahan bakar besar. Kendalanya adalah bahan baku yang harus sangat kuat, seperti isotop dari karbon, dan membutuhkan produksi dalam jumlah besar, dll. Tapi sebuah perusahaan swasta, LifPort Group, telah mewacanakan pembangunannya pada tahun 2031.

3. Teori penyatuan agung(Theory of Everything)

Ini dia yang jadi pencarian utama para fisikawan. Temen-temen yang pernah ambil kuliah fismod juga pasti tertarik akan hal yang satu ini. Konsepnya adalah penyatuan semua rumus gaya dan daya yang ada di alam semesta kedalam satu postulat. Umumnya, kita percaya pada spekulasi bahwa semua kejadian di semesta ini adalah hasil resultan dari satu gaya utama. namun, saat ini kita masih mendefinisikannya ke dalam empat gaya-gaya fundamen: elektromagnetik, nuklir lemah, nuklir kuat, dan gravitasi. Telah ada satu teori yang menggabungkan elektromagnetik dan nuklir lemah. Namun, direncanakan TOE ini dapat mencakup semuanya.

Calon dari teori ini sudah ada, misalnya teori dawai (strings theory) yang mengkonsep basis dari kejadian, menggabungkan relativitas umum dan mekanika kuantum. TOE ini sendiri diberi nama begitu karena fakta bahwa ia menyatukan seluruh fenomena fisis. Namun begitu, kalaupun teori ini didapat, belum tentu seluruh misteri alam semesta lainnya dapat dipecahkan.


2. Pengobatan skala nano

Nanoteknologi sudah sering kita dengar, namun diharapkan, aplikasi dari teknologi ini dapat disatukan dengan bidang medis. Secara literal, ini tidak ada akhirnya. Molekul-molekul dapat dibuat untuk menghancurkan sel atau substansi tertentu. Atau bahkan robot-robot skala mikroskopis dapat diandalkan untuk melakukan pembedahan dengan ketelitian tinggi, pembenahan sel tubuh, atau untuk memburu penyakit yang disebabkan bakteri atau virus tertentu. Tercapainya hal ini akan menjadi gebrakan besar di dunia medis.


1. Perjalanan ke inti bumi

Sejak dahulu diperkirakan bahwa manusia akan mencapai inti bumi terlebih dahulu, sebelum sampai ke bulan (dan menurut ane ini menunjukkan bahwa teknologi sangat sulit diprediksi, siapa sangka kaskus bisa sampai 1,7juta member, lucky Andrew Darwis…). Proses ini sendiri akan sangat sulit, mengingat tekanan dari seluruh dunia ada diatas orang yang melakukannya. Tidak ada substansi yang bisa bertahan dalam tekanan begitu besar, bahkan isotop karbon sekalipun. Sampai sekarang, lubang terdalam yang dibuat manusia baru mencapai 0,2% dari total perjalanan ke inti bumi (salah-salah kayak Lapindo nanti). Interior dari bumi ini sendiri mengandung energi yang hampir tak terhingga banyaknya. Namun tampaknya kita masih harus menunggu waktu lebih lama untukmelakukannya.

Sumber : Kaskus